Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Hakekat Manusia Menurut Pandangan Umum dan Islam

Gambar
Arti Hakekat Manusia        Menurut bahasa, hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu. Dikalangan tasawuf orang mencari hakikat diri manusia yang sebenarnya, karena itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar diri. Sama dengan pengertian itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa, dan rahasia.       Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah swt. Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka dumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah.       Jadi hakekat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. B.                   Hakekat Manusia Menurut Pandangan Umum       Pembicaraan manusia dapat ditinjau dalam berbagai perspektif, misalnya perspektif filasaf

Pemikiran Jean Paul Sartre Tentang Kebebasan Dengan Filsafat Eksistensialisme

Gambar
Eksistensialisme Jean-Paul Sartre  adalah aliran  eksistensialisme  yang dicetuskan dan dipublikasikan oleh  Jean-Paul Sartre.  Aliran eksistesialimenya tersebut dipengaruhi oleh tiga pemikiran pokok, yaitu  Marxisme ,  Eksistensialisme , dan  fenomenologi .        Pada dasarnya, eksistensialisme Sartre bukanlah sebuah aliran  filsafat , melainkan sebuah gerakan perlawanan terhadap filsafat  tradisional.  Dalam eksistensialisme, Sartre banyak menggarap permasalahan mengenai  manusia .  Sartre juga membahas tentang kebebasan menjadi seorang manusia, bahkan hasrat manusia untuk menjadi Tuhan.  Eksistensialisme Sartre dapat dibagi menjadi 5 bagian, yakni  La Nausse ,  L'etre-en-soi ,  L'etre-pour-soi ,  La Liberte  dan  L'autrui . La Nausse Nausee  berarti rasa ingin muntah atau  mual .  La Nausee  sebenarnya merupakan sebuah judul roman karya Sartre. Dalam novel ini ia menggambarkan bagaimana seseorang yang dalam hidupnya secara tiba-tiba melihat sekelilingny

Pemikiran Auguste Comte

Gambar
3 Tahap Hakekat Manusia Menurut Auguste Comte 1.       Tahap Teologis Pada tahap teologis ini, manusia percaya bahwa dibelakang gejala-gejala alam terdapat kuasa-kuasa adikodrati yang mengatur fungsi dan gerak gejala-gejala tersebut. Kuasa-kuasa ini dianggap sebagai makhluk yang memiliki rasio dan kehendak seperti manusia. Tetapi orang percaya bahwa mereka berada pada tingkatan lebih tinggi dari pada makhluk-makhluk selain insani. Pada taraf pemikiran ini terdapat lagi tiga tahap. Pertama, tahap yang paling bersahaja atau primitif, dimana orang menganggap bahwa segala benda berjiwa (animisme). Kedua, tahap ketika orang menurunkan kelompok hal-hal tertentu, dimana seluruhnya diturunkan dari suatu kekuatan adikodrati yang melatarbelakanginya sedemikian rupa hingga tiap tahapan gejala-gejala memiliki dewa sendiri-sendiri(polytheisme). Gejala-gejala “suci” dapat disebut “dewa-dewa”, dan “dewa-dewa” ini dapat diatur dalam suatu sistem, sehingga menjadi politeisme dengan spesialisa

Kehendak Berkuasa Menurut Pemikiran Filsafat Nietzsche

Gambar
Konsep kehendak untuk berkuasa ( the will to power ) adalah salah satu konsep yang paling banyak menarik perhatian dari pemikiran Nietzsche. Dengan konsep ini ia bisa dikategorikan sebagai seorang pemikir naturalistik ( naturalistic thinker ), yakni yang melihat manusia tidak lebih dari sekedar insting-insting alamiahnya ( natural instincts ) yang mirip dengan hewan, maupun mahluk hidup lainnya. Nietzsche dengan jelas menyatakan penolakannya pada berbagai konsep filsafat tradisional, seperti kehendak bebas ( free will ), substansi ( substance) , kesatuan, jiwa, dan sebagainya. Ia mengajak kita memandang diri kita sendiri sebagai manusia dengan cara-cara baru.  Sebagaimana dicatat oleh Porter, ada tiga konsep dasar yang mewarnai seluruh pemikiran Nietzsche, yakni penerimaan total pada kontradiksi hidup (1), proses transendensi insting-insting alamiah manusia (2), dan cara memandang realitas yang menyeluruh ( wholism ) (3). Pemikiran tentang kehendak untuk berkuasa terselip se

Arthur Schopenhauer

Gambar
Sejarah Singkat Arthur Schopenhauer   dan Ajaran Filsafat yang Dicetuskannya Arthur Schopenhauer lahir di  Danzig  (sekarang  Gdańsk ) putra dari Heinrich Floris dan Johanna Schopenhauer.  Kedua orang tuannya adalah keturunan orang kaya  Jerman  dan keluarga bangsawan. Pada tahun 1809 Schopenhauer menjadi mahasiswa di  Universitas Göttingen . Ia belajar tentang metafisika dan psikologi di bawah bimbingan Gotlob Ernest Schulze, penulis buku Aenesdemus, yang mengajurkannya agar dirinya berkonsentrasi pada Plato dan Kant. Pada tahun 1811 sampai tahun 1812, dia mengikuti kuliah dai Johann Gottlieb Fiechte, seorang filsuf post Kant terkemuka dan dari seorang teolog Friedrich Schleimachher.    Pada tahun 1833 dia hidup sebagai bujang kaya berkat warisan orangtuanya. Dia hidup dengan ketakutan kerena dia merasa terancam, maka dia sering tidur dengan pistol di sampingnya. Dia menulis buku pertamanya,  On the Fourfold Root of the Principle of Sufficient Reason . Ia banyak mener